KUE PUTU

Kue Putu: Tradisi Manis dari Indonesia

Kue putu adalah salah satu jajanan tradisional Indonesia yang telah lama menjadi favorit banyak orang. Dikenal dengan cita rasa manis dan aroma khas, kue ini memiliki bentuk yang unik dan cara penyajian yang menarik. Terbuat dari bahan-bahan alami yang mudah ditemukan, kue putu tidak hanya menjadi camilan enak, tetapi juga sarat dengan nilai budaya yang mendalam.

Asal Usul Kue Putu

Kue putu memiliki akar yang kuat dalam tradisi kuliner Nusantara. Walaupun asal-usul pastinya tidak sepenuhnya jelas, kue ini dipercaya berasal dari Pulau Jawa, namun kini sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai variasi. Beberapa daerah bahkan memiliki cara pembuatan dan bahan yang sedikit berbeda, namun tetap mempertahankan bentuk dan rasa khas yang membuat kue putu begitu disukai.

Dalam beberapa literatur, ada yang menyebutkan bahwa “putu” berasal dari kata “putu” dalam bahasa Bali yang berarti “bertingkat” atau “lapis”. Hal ini merujuk pada cara pembuatan kue putu yang disusun dalam lapisan-lapisan, meski proses pembuatan yang lebih tradisional mengacu pada bentuk kue yang dibuat dengan cetakan.

Bahan dan Cara Pembuatannya

Bahan utama yang digunakan untuk membuat kue putu adalah tepung beras yang dicampur dengan kelapa parut, gula merah, dan sedikit air daun pandan yang memberikan aroma harum yang khas. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pembuatan kue putu:

1. Pembuatan Adonan: Tepung beras dicampurkan dengan kelapa parut, gula merah serut, dan air daun pandan. Adonan ini kemudian diaduk hingga tercampur rata.
2. Penyusunan dalam Cetakan: Setelah adonan siap, campuran tersebut dimasukkan ke dalam cetakan khusus yang berbentuk tabung. Cetakan ini biasanya terbuat dari bambu dan memiliki bentuk panjang dan silindris.
3. Pengukusan: Setelah cetakan terisi adonan, kue putu akan dikukus hingga matang. Proses pengukusan ini memakan waktu sekitar 20 hingga 30 menit, tergantung pada ukuran kue dan panasnya uap.
4. Penyajian: Setelah matang, kue putu akan dikeluarkan dari cetakan bambu dan siap disajikan. Kue ini biasanya disajikan dengan taburan kelapa parut di atasnya, memberikan tambahan rasa gurih yang kontras dengan manisnya gula merah.

Varian Kue Putu

Meskipun kue putu identik dengan cita rasa manis dan gurih, setiap daerah di Indonesia memiliki sentuhan lokal dalam penyajiannya. Berikut beberapa varian kue putu yang populer di berbagai tempat:

• Putu Mayang: Di Jakarta dan daerah sekitarnya, putu mayang dikenal sebagai kue putu yang lebih lembut dan berwarna-warni. Biasanya, kue ini dibuat dengan pewarna alami dari bahan seperti daun suji atau daun pandan, dan disajikan dengan kuah santan.
• Putu Bambu: Ini adalah varian kue putu yang lebih tradisional, yang dibuat dalam cetakan bambu. Cita rasa kue ini sangat otentik dengan wangi daun pandan yang khas, dan biasanya disajikan dengan kelapa parut yang sudah sedikit dipanggang.
• Putu Ketan: Beberapa daerah seperti Yogyakarta dan Surakarta membuat putu dengan menggunakan ketan sebagai bahan dasar, yang memberikan tekstur lebih kenyal dan padat.

Menikmati Kue Putu

Kue putu umumnya dijual oleh pedagang kaki lima atau penjaja jajanan pasar yang mengandalkan gerobak atau warung tenda. Biasanya, kue ini dimakan saat masih panas, sehingga Anda bisa menikmati sensasi kenyalnya kue putu yang masih hangat, disertai dengan kelapa parut yang gurih. Dengan harga yang terjangkau, kue putu menjadi pilihan camilan yang sempurna untuk menemani waktu santai Anda.

Dengan cita rasa yang sederhana namun menggugah selera, kue putu bukan hanya sekadar jajanan, tetapi juga simbol kekayaan tradisi kuliner Indonesia yang patut dilestarikan.

Kesimpulan

Kue putu adalah salah satu jajanan tradisional yang memiliki rasa manis dan gurih, dengan aroma khas pandan yang menyegarkan. Sebagai bagian dari kuliner Nusantara, kue putu memiliki berbagai varian yang bisa ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Selain enak, kue ini juga sarat dengan makna budaya dan sosial, menjadikannya salah satu camilan yang kaya akan sejarah dan tradisi.